Thursday, 7 May 2020

My Favorite Books #1 : ARAH MUSIM


Akhirnya setelah sekian lama buku Masgun (Kurniawan Gunadi) rilis juga. Dan buku ini merupakan Buku Pertama Masgun yang diterbitkan oleh Penerbit Mayor (Bentang Pustaka), sebelumnya karya Masgun terbit melalui Langit-Langit Creative (jalur indie).

Arah Musim merupakan buku ke-5 Masgun yang sangat saya nantikan. Dulu saya pikir ini merupakan Buku ke-3 yang akan terbit setelah Hujan Matahari dan Lautan Langit, namun kenyataannya Menentukan Arah dan Bertumbuh lebih dulu rilis, dan Arah Musim baru terbit di 2019. Mungkin banyak pertimbangan dari Masgun hingga buku ini baru bisa rilis di 2019. Namun apapun itu, penantian panjang saya menunggu buku ini terbit terbayar lunas. Bukunya sangat istimewa.

Setelah pemesanan  melalui PO, akhirnya Arah Musim mendarat dengan selamat pada tanggal 7 November 2019, + tandatangan Masgun (yeay!).
Berikut info umum buku Arah Musim:
Judul                   : Arah Musim
Penulis                : Kurniawan Gunadi (lebih di kenal Masgun – di tumblr)
Penerbit              : Bentang Pustaka
Halaman             : xii + 188
Genre                  : Novel, Fiksi
Harga                  : 59.000 (P. Jawa)

Membaca Arah Musim seperti membaca sebuah rekam jejak orang-orang yang telah melalui Quarter Life Crisis , dimana cerita yang dituangkan sangat relate dengan kehidupan mereka yang sedang berada di usia 20-30 an. Saat membaca lembar demi lembar buku Arah Musim, satu hal yang saya temui bahwa buku ini menyadarkan saya bahwa  dalam hidup kita akan menemui banyak ketidakpastian. Banyak perenungan mengenai bagaimana sebuah pilihan dan cara menanggapi hal yang terjadi dalam hidup akan mengantarkan kita pada fase selanjutnya dalam perjalanan hidup kita. Keputusan yang kita buat, kesabaran dalam keadaan yang cukup rumit  menurut persepsi kita dan pemahaman dalam rentetan kejadian yang pernah kita alami layaknya seperti Arah Musim yang akan kita tuju.

Saya sering bingung sendiri, kenapa kalimat-kalimat yang dituangkan oleh Masgun di buku ini sangat indah. Sederhana  namun ada hikmah yang bisa kita gali lebih dalam. Seakan kalimat yang dirangkai mengajak Pembaca untuk mencari Arah nya sendiri,-  tidak terkesan menggurui.
Beberapa rangkaian kalimat yang saya suka dari buku ini:
  • “ Kita sering gagal memahami bahwa apa yang terjadi dalam hidup kita adalah hal-hal terbaik yang bisa kita dapatkan “ (back cover).
  •  “ Adakalanya kita harus mengalah pada angin, biar kita diempas dan tak perlu memikirkan ke mana kita jatuh. Adakalanya kita harus mengalah kepada arus, biar kita mengalir ke tempat-tempat jauh yang tak kita tahu “ (halaman 74).

Mengingat ini adalah pertama kalinya saya post Buku Favorit di blog, saya tidak tahu apakah ini sudah banyak memberikan spoiler atau tidak, (This is a tricky to talk about without giving away spoilers).
Overall, I highly recommend this book 😊
Rating dari saya pribadi : 9/10
Salam~

Jakarta, 7 Mei 2020

No comments:

Post a Comment